Puisi kehidupan Tomino yang penuh dengan Makna

 


Source: トミノの地獄 OFF VOCAL (Tomino's Hell INSTRUMENTAL)



KISMIS365- Cerita kali ini adalah cerita tentang seorang anak kecil yang berhasil melewati Neraka Terdalam atau bisa kita sebut dalam Cerita ini adalah Naraka Avici. Pada tahun 1938, dimana pada saat itu Perang masih terjadi yang diakhiri pada tahun 1945, hiduplah seorang gadis kecil bernama Tomino Michiko.

Tomino memiliki 2 saudara kandung, kakak perempuannya yang adalah seorang pengajar di sebuah tempat perlindungan dekat kediaman mereka bernama Akiko Michiko dan Adik Perempuan yang pada saat itu masihlah berumum 2 tahun bernama Kiyoko Michiko.

Dia memiliki Seorang Ibu yaitu Hisako Michiko dan juga Ayah yang bekerja sebagai Anggota perlindungan korbang perang bernama Masao Michiko yang sedikit memiliki gangguan mental karena sudah terlalu banyak terpengaruh oleh kesedihan dan kegilaan para korban pada saat perang terjadi. Masao memiliki Bipolar akut yang tidak bisa dirinya kontrol hingga harus melepas pekerjaannya sebagai anggota perlindungan korban perang dikota tersebut.

Foto Adik Tomino bersama Ibu Tomino

Dengan segala kegilaan yang sedang terjadi dan krisis Ekonomi yang melanda negeri Matahari terbit, Kondisi Keluarga Tomino juga terbilang cukup buruk, banyak kebutuhan yang dibutuhkan keluarga Tomino sedangkan Ayah Tomino tidak bisa bekerja karena alasan takut mencelakai Korban Perang dan dilain sisi, mereka tetap menjadi 1 keluarga yang selalu siap membantu satu sama lain seperti halnya yang dilakukan oleh Hisako Michiko dengan bekerja disana dan disini untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Hisako yang selalu bekerja diluar hingga larut malam akhirnya tertangkap basah oleh Masao yang memergoki Hisako yang sedang bermesraan dengan seorang Pemuda setelah keluar dari sebuah Penginapan. Tidak sanggup melihat itu semua, Masao merasa sangat sakit hati dan mulai dari malam itu, Perlakuan ke Masao menjadi kasar begitu pula dengan Hisako yang menjadi tidak pedulian dengan Masao.

Tentu kejadian ini akan memberikan pengalaman dan trauma berkepanjangan kepada ketiga putrinya dimasa sekarang dan dimasa depan, namun dengan alasan kondisi panasnya perang yang terjadi, Masao dan Hisako tidak memperdulikan lagi kelalaian mereka dalam membentuk karakter putri-putrinya.

Hal Buruk dan kasar berlanjut terus hingga Putri tertua Mereka, Akiko memutuskan untuk pergi keluar Kota dengan alasan tawaran pekerjaan yang dapat membantu ekonomi keluarga mereka. Tentu alasan seperti ini tidak akan memberatkan Akiko untuk pergi dari rumah dan menjalani kehidupannya seorang diri walaupun dirinya harus meninggalkan kedua adiknya yang masih kecil didalam gelembung keluarga yang perlahan-lahan mulai merenggang dan meledak suatu saat nanti.

Setelah kepergian Akiko meninggalkan Tomino dan Kiyoko, banyak yang terjadi kepada keluarga mereka seperti Masao yang mulai sering melakukan kekerasan Fisik kepada Hisako, begitu juga dengan Hisako yang melampiaskan semua kebenciannya kepada kedua anaknya dengan cara menelantarkannya dan tidak merawatnya dengan baik.

Tomino yang saat itu sudah berumur 10 Tahun sudah mengalami pahitnya hidup dan pada suatu malam saat dirinya tertidur, Tomino seketia terbangun karena suara benturan yang sangat keras dan terdengar dari ruang tengah rumah mereka. Kiyoko yang saat itu masih terlelap ditinggalkan oleh Tomino yang sangat penasaran dengan apa yang terjadi di luar kamar tidurnya.

Setelah dirinya mengintip dari celah pintu yang telah dibuka sedikit, Tomino melihat seseorang bediri dengan kepala tetunduk kebawah sambil melihat seseorang yang sudah tergeletak jatuh tidak sadarkan diri tepat didepan dirinya. Seseorang itu berjalan mendekati Tomino dan disaat itulah perasaan campur aduk Tomino yang saat itu berusia 10 Tahun membuat pengelihatannya menjadi gelap dan kembali terang namun Tomino menyadari bahwa dirinya berada ditengan suasana yang sangat jauh berbeda.

PUISI KEHIDUPAN TOMINO

Tomino berada dirumahnya dengan kehangatan didalamnya. Dirinya melihat Ayahnya yang sedang tertawa bahagia bersama Ibu Tomino, dia bahkan juga melihat Akiko yang sedang bermain dengan Kiyoko. Perasaan rindu dan kehangatan mulai terasa didalam dirinya yang membuatnya tersenyum dan menitiskan air matanya.

Tomino sagat merindukan keluarganya yang seperti ini. Namun tiba-tiba Akiko memuntahkan sebuah cairan dari dalam mulutnya. Darah. ya, itu Darah Akiko yang dimuntahkan oleh dirinya. Tidak hanya Akiko, tiba-tiba Kiyoko juga terlihat memuntahkan lahar panah dari dalam mulutnya, Kejadian ini membuat Tomino ketakutan dan segera menengok kedua orang tuanya, namun keduanya tidak ada disitu.

Mulut Tomino mulai berdarah dan tiba-tiba pecahan-pecahan kaca keluar dari mulutnya yang membuat lidah dan mulut Tomino robet karena gesekan Kaca yang tajam keluar dari dalam tenggorokan Tomino.

Sudah tidak mengerti apa yang terjadi dengan dirinya, Tomino mulai melangkahkan kakinya kedepan dan tiba-tiba saja disana ada sebuah Lubang besar yang menjatuhkan Tomino kedalam kegelapan. Tomino menyadari bahwa saat dirinya jatuh, Kakinya patah dan pecahan kaca menusuk seluruh kulitnya hingga kulitnya menjadi berwarna merah yang diakibatkan oleh darahnya sendiri,

Tomino Takut, Namun diujung jalan sana ada seseorang yang sepertinya memanggil-manggil namanya dan dia kenal dengan betul suara siapa itu, itu suara Akiko. Kenapa dia ada disini. Kenapa dia ada didalam Neraka ini yang bahkan tidak ada Bunga didalam sini.

Dengan rasa penasaran dan sedikit tenang karena dia merasa bahwa dia tidak sendiri didalam Neraka, Tomino berusaha berjalan dengan kaki kirinya yang patah dan Tusukan Pecahan Kaca di sekujur tubuhnya, Tomino sangat ingin memanggil kakak perempuannya, namun Darah akan secara bercucuran keluar dari dalam lehernya yang ternyata sudah membuka luka yang cukup dalam dari kulitnya hingga tenggorokannya. Lidahnya juga sudah tidak berfungsi yang mendorongnya untuk terus berjalan menuju Akiko.

tidak terasa, sudah tujuh gunung yang dilewati oleh Tomino untuk mencapai Kakaknya, Namun sesaat sudah sangat dekat dengan Kakaknya, ternyata selama ini Akiko memanggil Tomino hanya untuk mencambuk cambuk Tomino dengan sangat keras hingga membuat Kaca yang tertusuk di sekujur tubuh Tomino menancap jauh lebih dalam kedalam daging Tomino.

Setelah Akiko merasa puas, Akiko meminta Tomino untuk menjemput siapapun ditempat dimana dirinya terjatuh tadi. Dengan air mata yang menetes dari mata Tomino, Burung-burung berterbangan dan Domba-domba berjatuhan. Tumbuh bungan berwarna merah darah yang mengelilingi tujuh gunung dan 7 sungai Neraka dengan suara. 

Tangisan Tomino sangat rindu dengan Kiyoko menyebar dan menggema keseluruh Neraka hingga Mata Dewa Neraka yang terbuka di langit-langit Neraka. bukan dilangit-langit, namun langit itulah Mata Dewa Neraka dan baru saja terbuka hingga memperlihatkan Pupil Mata Dewa Neraka tersebut.


-- CERITA SELESAI --